Pages

Thursday, April 1, 2010

10 Makanan Terlarang

1. Ikan Buntal Jepang (Fugu)

Ikan fugu, yang juga dikenal sebagai Blowfish, dilarang di banyak negara karena mengandung organ beracun. Jika memakannya, racun tetrodotoxin ikan fugu dapat merusak jaringan saraf, melumpuhkan tubuh, dan menyebabkan sesak napas. Namun, dengan perawatan tepat, penderita yang terpapar racun bisa selamat.

Dalam hukum Jepang Keshogunan Tokugawa 1603-1868, pemerintah Jepang melarang konsumsi fugu, namun mereda setelah kekuasaan keshogunan pudar. Di Uni Eropa, menjual atau mengkonsumsi ikan fugu sangat dilarang. Di Amerika Serikat, menjual, memanen, atau melayani perdagangan ikan ini tanpa lisensi termasuk hal ilegal sejak 2002.

Ikan fugu sering dipanen di sekitar Samudera Pasifik dan dijual ke pasar dunia terutama Jepang dan Korea. Seringkali, sebelum dijual bagian-bagian beracun ikan dibersihkan sebelum dibekukan dan dijual.

Di AS, terdapat restoran yang menyajikan hidangan ikan fugu. Meski racun ikan ini mematikan, banyak koki amatir Jepang yang selamat setelah memakan hati fugu, bagian yang dianggap paling beracun.

Kota-kota besar di Jepang dan Korea Selatan memiliki restoran yang melayani menu ikan Fugu. Sedangkan di New York terdapat 17 restoran berlisensi yang menyajikan menu Fugu.

2. Daging kuda

Jenis bahan makanan ini dianggap tabu di banyak negara, seperti Amerika Serikat, Irlandia, Australia, Kanada, dan berbagai kelompok di seluruh dunia.

Larangan makan daging kuda bermula pada abad ke-8. Dua pemimpin Katolik, Paus Zakarias dan Paus Gregorius III meminta Saint Boniface melarang para misionaris makan daging kuda, karena berkorelasi kuat dengan ritual pagan Jermanik.

Sedangkan budaya lain menolak konsumsi daging kuda karena dianggap makanan orang miskin. Di Amerika Serikat dan Inggris, kuda dianggap sahabat dekat manusia, sehingga membantai dan mengkonsumsi kuda adalah tindakan ilegal.

Walau dilarang, pada kenyataannya, beberapa negara bagian di selatan Amerika Serikat memiliki tempat pemotongan kuda yang dagingnya diekspor ke negara lain. Pun di Inggris, koki terkenal Gordon Ramsay malah mendorong agar masyarakat mengonsumsi daging kuda secara teratur.

Daging kuda dapat ditemukan di rumah jagal kuda di Texas, di mana daging kuda dijual secara ilegal ke luar negeri. Sementara itu, beberapa negara Asia dan Eropa memiliki menu makanan lezat dari daging kuda.

3. Redfish

Sekitar 1980-an, koki bernama Paul Prudhomme asal New Orleans mempublikasikan resep redfish bakar yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru Amerika Serikat. Seolah hipnosis, redfish menjadi makanan favorit tiap rumah tangga AS.

Namun, sejak Juli 1986, Departemen Perdagangan AS melarang penjualan dan penangkapan redfish untuk alasan perlindungan habibat redfish. Nelayan atau pemancing hanya diperbolehkan menangkap satu redfish untuk dilepaskan kembali. Tahun 2002, Presiden Bush menandatangani aturan yang membatasi penangkapan dan penjualan redfish.

Meski dilarang, menu redfish masih sangat populer. Di negara-negara bagian selatan, redfish diburu sebagai bahan menu Creole. Satu-satunya negara bagian yang dibebaskan dari hukum federal mengenai penjualan ikan adalah Mississippi.

Tak heran jika Mississippi memiliki banyak restoran dengan menu redfish yang diimpor dari Meksiko dan Coast Gulf. Restoran dengan menu redfish juga betebaran di dan New Orleans.

4. Sassafras

SassafrasDi masa lalu, sassafras adalah tanaman yang digunakan secara luas oleh suku Indian untuk mengobati penyakit umum dan sebagai aromaterapi. Rempah ini diyakini mampu menyembuhkan flu, sakit perut, dan penyakit sipilis.

Sebelum 1960-an, sassafras digunakan sebagai bahan dalam berbagai makanan, dan minuman. Daunnya digunakan sebagai teh sementara akarnya untuk root beer. Di negara-negara selatan, sassafras digunakan sebagai rempah Creole.

Namun badan pengawas makanan di Amerika Serikat melarang semua penggunaan sassafras dan bahan-bahan yang terbuat dari tanaman itu seperti safrole sejak 1960-an. Tanaman ini dianggap karsinogenik dan menyebabkan kanker hati. Bagian tanaman sassafras juga digunakan untuk membuat heroin.

Perdagangan tanaman ini masih bisa ditemukan secara online. Beberapa perusahaan menawarkan pil herbal dan suplemen dengan kandungan sassafras karena herbal diluar kontrol badan obat dan makanan Amerika Serikat. Namun, sulit menemukan sassafras murni.

5. Abshinte

Minumal beralkohol ini mulai dilarang peredarannya di sejumlah negara pada tahun 1800an. Konsumsi abshinte dianggap memicu peningkatan angka kriminalitas dan gangguan mental. Produk itu sempat hilang di pasaran sebelum diam-diam muncul pada akhir tahun 1800an.

Memasuki tahun 1915, abshinte kembali menjadi perbincangan serius. Hampir seluruh negara di Eropa gencar mengumumkan larangan edar produk itu. Para pakar mengatakan, abshinte mengandung zat berbahaya yang dapat memicu masalah psikologis meski dalam kadar sedikit.

Pada masa kini, abshinte masih bisa dijumpai di sejumlah negara seperti Prancis dan Republik Czech. Sementara di Amerika, sejumlah bar memasarkan abshinte dengan kadar 75 persen, yang biasa diencerkan dengan air.

6. Kaviar Beluga Liar

Pada 2005 silam, badan perlindungan ikan dan kehidupan liar Amerika Serikat melarang impor kaviar beluga dari Laut Kaspia. Pasalnya, kehidupan beluga sturgeon terancam punah. Pada 2007, larangan dicabut dengan pembatasan 96 ton kaviar yang dijual ke seluruh dunia. Itulah sebabnya, hingga kini kaviar beluga masih sulit ditemukan.

Jika sangat ingin menikmati kaviar beluga liar, Anda harus mengeluarkan duit lebih. Sebuah situs menjual kaviar seharga US$ 2.095 (Rp 19 juta) per 250 gram kaviar atau seniali ratusan dolar setiap sendok kecil.

7. Sirip Ikan Hiu
Sejumlah negara di dunia tengah membahas perlunya larangan perdagangan makanan ini. Pemerintah Skotlandia dan Inggris bahkan telah mengeluarkan larangan menangkap ikan hiu di perairannya. Keputusan itu demi menekan angka kematian ikan hiu yang mencapai 60.000 per tahun.

Dalam kondisi tak menguntungkan, perdagangan ikan hiu masih terus menggeliat. Sirip ikannya masih bisa dijumpai di sejumlah retoran di Asia, khususnya China. Perdagangan organ ikan yang sering diolah untuk sup ini juga banyak dijumpai di Meksiko.

Bukan hanya karena tertantang sulitnya mendapatkan sirip ikan hiu, tapi banyak orang tertarik mengonsumsinya demi alasan kesehatan. Kandungan gelatin di dalamnya dapat meningkatkan vitalitas tubuh. Konsumsi sirip ikan hiu juga dipercaya menghambat pertumbuhan sel tumor, mencegah penuaan kulit, dan menyembuhkan gangguan tulang seperti rematik.

8. Raw Milk
Sebelum terjadinya revolusi industri, raw milk menjadi produk komiditi bernilai jual tinggi. Susu jenis ini tidak melalui proses pemanasan yang berfungsi untuk mematikan bakteri dan kuman jahat. Produk ini dilarang di 22 negara. Salah satunya Kanada.

Di Amerika bahaya produk ini masih menjadi perdebatan. Kubu yang menyatakan raw milk baik untuk kesehatan harus berhadapan dengan kubu yang menganggap susu itu penuh kuman dan bakteri jahat.

Produk ini masih begitu mudah ditemukan di sejumlah negara di Eropa, Asia, dan Afrika. Sementara di Amerika Serikat, hanya 28 negara bagian yang mengonsumsinya.

9. Foie Gras

Bahan makanan berupa hati bebek atau angsa ini dilarang beredar di sejumlah negara karena alasan kemanusiaan. Perlu menyiksa bebek atau angsa untuk menghasilkan daging hati jenis ini.

Selama delapan hari menjelang disembelih, bebek atau angsa biasanya dijejali makanan secara tak wajar hingga organ hati mengalami pembengkakan. Tindakan ini tentu saja sangat kejam dan menyakitkan.

Beberapa kawasan yang tegas melarang peredaran dan konsumsi foie gras adalah Turki, negara-negara Uni Eropa, dan Israel. Pada 2005, Chicago pernah mengeluarkan larangan serupa, tapi dicabut pada 2008. Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat memang beberapa kali menyerukan larangan konsumsi bahan makanan ini, tapi sulit terealisasi.

Meski demikian, bahan makanan ini masih banyak dijumpai di sejumlah restoran di Prancis dan China. Harganya sangat mahal, sehingga tergolong makanan mewah kaum jetset.

Mereka yang mengonsumsi dan mengolah makanan ini agaknya tak peka dengan kenikmatan yang dihasilkan dari cara-cara keji itu.

10. Ikan Chilean Seabass

Sedikitnya 24 negara termasuk Amerika Serikat melarang perdagangan ikan ini. Hanya mereka yang mengantongi sertifikat National Oceanic and Atmospheric Administration yang diperkenankan mengolah ikan ini.

Ikan Chilean Seabass cukup dikenal dengan dagingnya yang putih bersih dengan kulit sedikit bersisik sehingga renyah ketika digoreng. Tingginya kandungan lemak membuat ikan ini semakin lezat dikonsumsi. Namun, di balik kelezatannya, ikan ini mengandung merkuri tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan saraf.

No comments:

Post a Comment